Tetet Hendrotomo, Pria kelahiran Jakarta, yang bertempat tinggal di Ciamis Jawa Barat, adalah salah satu korban PHK dikarenakan pandemi Covid-19, sehingga Pria berusia 45 tahun ini berinisiatif untuk mencoba memulai usaha membuat Bumbu Siap Olah yang di beri merek "Bu Hendro's Kitchen".
Dengan bermodalkan resep keluarga, usaha yang baru mulai di rintis beberapa bulan di tahun 2020 ini telah membuahkan hasil. Rasa dan kualitasnyapun tidak kalah dengan bumbu-bumbu yang telah beredar di pasaran.
Dalam proses pembuatannya Bumbu Siap Olah "Bu Hendro's Kitchen" tidak menggunakan MSG & bahan pengawet, sehingga sangat baik di konsumsi bagi keluarga, apalagi untuk kondisi pandemi saat ini sangat dibutuhkan makanan yang sehat untuk menunjang tubuh yang kuat dan sehat.
Produksi perharinya dapat mencapai lima puluh botol perhari, dikemas dalam botol berukuran 150gram, dengan harga Rp. 20.000 per botol. Kemasan yang dibuat juga bagus dan sesuai dengan standard 'food & beverage'.
Dalam proses pembuatannya Bumbu Siap Olah "Bu Hendro's Kitchen" tidak menggunakan MSG & bahan pengawet, sehingga sangat baik di konsumsi bagi keluarga, apalagi untuk kondisi pandemi saat ini sangat dibutuhkan makanan yang sehat untuk menunjang tubuh yang kuat dan sehat.
Produksi perharinya dapat mencapai lima puluh botol perhari, dikemas dalam botol berukuran 150gram, dengan harga Rp. 20.000 per botol. Kemasan yang dibuat juga bagus dan sesuai dengan standard 'food & beverage'.
Varian produknya juga bermacam-macam, seperti : bumbu rawon, bumbu soto lamongan, bumbu ayam bumbu rujak, bumbu sambel goreng, bumbu opor, bumbu rendang, bumbu ungkep, bumbu gule, bumbu balado, bumbu betutu dan sambal bajak.
Area jangkauannya juga luas tidak terbatas hanya Jawa Barat saja, tetapi juga mencapai seluruh nusantara.
Pemasarannya saat ini selain dari mulut ke mulut juga melalui sosial media dan memanfaatkan online market.
Bumbu siap olah atau biasa juga disebut bumbu siap saji, buatan Tetet adalah bumbu siap saji basah, sebab banyak juga yang menjual bumbu siap saji yang kering, yang terbuat dari rempah-rempah yang telah dikeringkan lalu diolah sedemikian rupa. Namun baik bumbu siap saji kering ataupun basah perbedaannya tidak signifikan, pada saat di aplikasikan ke makanan rasa yang dihasilkan umumnya tidak terlalu jauh berbeda.
Untuk kondisi 'new normal' saat ini tidak ada salahnya menyetok bumbu siap saji dalam bentuk basah ataupun kering. Perbedaannya untuk bumbu siap saji basah adalah di perlukan penyimpanan dingin seperti lemari es agar lebih awet dan kualitas tetap terjaga. Kelebihan dari bumbu siap olah atau siap saji adalah kita tidak memerlukan banyak waktu untuk mempersiapkan bumbu-bumbu pada saat membuat makanan, apalagi kalau dalam kondisi mepet, rasanyapun tidak kalah dengan bumbu racikan mama di rumah 😊
Usaha bumbu racik siap saji atau siap olah memang telah banyak pelaku usahanya, namun tidak perlu khawatir jika bumbu buatan kita enak dan sehat, maka pasti banyak peminatnya, apalagi seperti Tetet, ia membuat bumbunya sendiri dengan resep turun temurun keluarga, sehingga kualitas rasa dan keasliannya pasti terjaga.
Setelah membaca kisah ini, mungkin banyak dari kita yang ingin memiliki usaha sendiri namun belum punya ide, semoga kisah Tetet dengan Bu Hendro's Kitchen-nya dapat menjadi inspirasi, khususnya bagi yang tertarik usaha bumbu siap saji seperti Tetet, atau mungkin tertarik menjadi reseller atau bekerjasama dapat menghubungi Tetet Hendrotomo disini 👇
FB Tetet Hendrotomo
